Diary Part 1

Mungkin tak akan ada yang bisa mengerti dengan apa yang aku rasakan sekarang. Setahun lalu aku kehilangan seorang AYAH. Ia pergi meninggalkanku tuk selamanya. Ia pergi disaat aku tak lagi bersama, maaf ayah....aku tak ada disampingmu kala kau meregang nyawa. Inilah dosa terbesarku sebagai seorang anak dan penyesalan ini kan selalu menghantuiku sepanjang hari.

Andai bisa ku putar waktu, kan ku lukis semua kenangan indah bersamamu. Bukan ku tak sayang, bukan juga ku tak mencintai namun takdirlah yang menentukan segalanya. Untaian doa yang bisa ku lantunkan sekarang untuk ketenanganmu di alam sana meski sesungguhnya ku masih ingin merajut cerita.

Ku tebus semua rasa penyesalan itu dengan pulang ke rumah. aku tak mau lagi tinggal berjauhan dengan keluargaku. Aku tak ingin kejadian serupa terulang lagi, lebih baik aku yang merasa cape ketimbang harus merasa terasing ketika keluargaku membutuhkan. Biarlah semua ku lalui dengan seperti ini agar tak ada lagi penyesalan di kemudian hari.

Untukmu Ayah....dirimu akan selalu jadi yang terbaik di dalam hidupku, tak ada satu pun yang mampu menggantikan posisimu dihatiku. Maafkan jika selama kau bertahan, aku tak lagi bisa mendampingi. Tapi yang ayah harus yakini adalah ku sangat Menyayangi. Biarlah waktu yang merubah dan menghapus kesedihanku hingga tiba saatnya kita bertemu.

Tenanglah dalam kedamaian....
Cinta dan kasih kan selalu bersamamu
Selamanya dan tak kan pernah berubah
Meski waktu yang memisahkan

Comments

Popular posts from this blog

Cinta (penipuan) Berkedok Pelayaran

Leboy..

Pura Kawitan "Arya Pengalasan" Lampung