Posts

Showing posts from March, 2013

Tautan Bathin

Mengapa yang kukatakan dalam hati Secepat itu terjadi Tak pernah menyangka atau bermimpi Tapi apa ini sebuah pertanda hati...?? Mungkinkah bathin kami terpaut Mungkinkah ia mendengar kata nurani Mungkinkah ia mengerti sebuah arti Atau hanya kebetulan dan tak berisi Kalau hanya sekali, aku tak akan berharap Namun ini sudah kesekian kali Masihkah aku meragukan kenyataan? Atau mulai bisa membuka diri Berikan aku sebuah isyarat agar meyakini Bahwasannya tak ada yang salah jika dijalani Andai mampu ku tepis dinding penghalang Kemudian menyatukan hati dan perasaan

Jantung Hati

Tuhan....perasaan apa yang sedang terjadi ini?? Mengapa jantung dengan hati tak mau berdamai Aku pun serasa tak ingin beranjak menjauh Dengan segala keanehan yang ada di diri Pernah mencoba untuk membuang Karena sebuah dinding penghalang Namun rasa ini kembali Bertambah kuat dan tak mau pergi Adakah ini salah....? Atau memang sebuah takdir Aku tak banyak bermimpi Tapi....setiap langkahku ada bayangnya Jika memang tak menyatu Hapus saja tak berbekas Terbangkan bersama angin Jauhkan seperti debu tak bertuan Saat itu terjadi bersamaan Kan ku lepas dengan senyuman Bahwa pernah ada seseorang Mengisi hati meski terpisahkan

Fakta dan Mitos Kesehatan Reproduksi

Ghiboo.com - Banyak mitos beredar seputar kesehatan reproduksi. Agar tidak tersesat informasi yang salah, berikut fakta sebenarnya tentang fungsi dan sistem reproduksi yang perlu Anda cermati. MITOS :  Perempuan yang lebih cepat mendapat haid pertama (menarche) = perempuan nakal FAKTA:  Tidak ada hubungannya antara menarche dengan perilaku nakal. Menarche pada usia 10-15 tahun dipengaruhi faktor gizi dan keturunan. Semakin muda usia menarche, semakin tua usia menopause. MITOS:   Perawan akan berdarah pada hubungan seks pertama atau malam pertama. FAKTA: Keperawanan punya aspek fisik yang mengacu pada selaput dara dan aspek sosial yang mengacu pada seorang yang pernah berhubungan seksual. Selaput dara memiliki bentuk elastis. Perempuan akan mengeluarkan cairan vagina jika terangsang sehingga tidak semua perempuan mengalami pendarahan saat berhubungan seks untuk pertama kalinya. MITOS:   Masturbasi atau onani hanya dilakukan pria dan menyebabkan dengkul kopong FAKTA: Ma

Hadirmu Berarti

Senyummu begitu indah  Tawa itu begitu sempurna  Kehadiranmu menghidupkan suasana  Di kala derita mendera  Kau bagai angin yang menyejukkan Bagai air yang membasahi  Bagai sinar yang menerangi  Ketika kegelapan menghampiri  Tak pernah ku ingin kau pergi Meski tak sengaja terlukai  Bukan maksud hati tuk menyakiti  Entah mengapa diri ini tak terkendali  Hanya kata maaf yang mengiringi  Untuk setiap dosa yang terjadi

Tak Terduga

Kepergianmu meninggalkan luka  Kebisuanmu meninggalkan tanya  Semua hilang tak terduga  Hanya kenangan yang kini tersisa  Ingin ku putar waktu lebih lama Andai saja ku bisa  Namun apa daya yang ku punya  Ketika takdir t’lah berkata  Perpisahan itu pun tiba Sedih ku pendam selamanya  Agar kau tenang tanpa rasa  Ku ingin kau bahagia  Meski mungkin jiwa ini tak rela

Mbah Maridjan

Wajahmu yang lugu....  Membuat orang s’lalu teringat  Apa adanya dirimu......  Membuat semua terpesona  Gelak tawa yang menjadi cirimu Memberi kenangan tak terlupa  Gaya hidupmu yang tak biasa  Memberi hikmah yang tak terduga Kini.....disaat puncak kejayaan  Kau pergi tanpa pesan  Meninggalkan sejuta impian  Yang mungkin belum kau dapatkan  Selamat jalan mbah...selamat jalan Meski takdir t’lah berkata  Walau alam t’lah berbeda  Namun karyamu kan sepanjang masa  Menghiasi dunia yang kau tinggalkan  Tuk selamanya.........................

Pergi Tinggalkan

Tertegun ku melihatmu terbujur kaku  Tak percaya ku melihatmu membeku  Tubuh itu mengeras bagai batu  Dan wajahmu kini membiru  Tak mampu ku untai kata – kata  Ketika kau pergi tuk selamanya  Tak sanggup ku menahan air mata  Ketika kau tak lagi ada bersama  Mengapa ini yang terjadi Mengapa kau tak meninggalkan janji  Betapa hidupku kini sepi  Karna kau tak lagi berada di sisi  Mungkinkah kau kan kembali  Meski hanya dalam mimpi  Mungkinkah kau kan mengerti  Sejujurnya diriku masih menyayangi

Indah Memilikimu

Untaian kasihmu begitu menggema  Menyebar kehangatan di setiap hati  Tulus cintamu begitu mempesona  Menciptakan ketenangan yang ku cari  Sejuta kesedihan kan mudah berlalu Ketika kau tersenyum padaku  Ketakutan pun kan segera menjauh  Ketika kau ada bersamaku  Ma…..betapa indahnya ku memilikimu Betapa sempurnanya ku di sisimu  Tak ingin ku buatmu kecewa  Tak ingin ku buatmu menderita  Hanya ada satu pinta Ku harap kau s’lalu bahagia  Dengan atau tanpa dirinya

Tak Pernah Pudar

Pesonamu tak juga memudar  Meski kau t’lah tiada disisi  Cintamu pun tetap abadi  Yang bersemi s’lalu di hati  Kenangan akan mu tersimpan rapi  Kehangatanmu masih membekas di diri  Ya….aku memang t’lah kehilangan  Namun bukan kehilangan segalanya  Ku hanya melepaskan satu jiwa  Tuk kembali bahagia ditempat semestinya  Raga boleh saja berpisah  Tapi bathin dan sukma tidak  Bukan aku yang meminta  Bukan juga aku yang mengharap  Namun takdir lah yang berkata  Kuasa-Nya lah yang terjadi

Cinta Sejati

Ku ingin dapatkan cinta sejati  Tapi bukan sekedar janji  Ku ingin rasakan kasih suci  Tapi bukan hanya filosofi  Satu tuk selamanya Tak kan berpaling pergi  Meski badai mengoyak hati  Walau amarah menodai diri  Jika ini terlalu rumit  Adakah kesetiaan yang abadi  Mengikat jiwa sehidup semati  Tak terpisahkan meski rintih  Ku kan terus menunggu  Pilihan terbaik darimu  Sampai tiba saatnya Ku temukan sejatinya hati

Pulau Dewata

Keindahan s’lalu terpancar jelas  Ketika melihatmu tersipu  Membuat semua orang bahagia  Adalah caramu memikat mereka  Oh….Bali…Pulau Dewataku  Sungguh sempurna tercipta dirimu  Keeksotikan ragamu  Menarik semua wisatawan  Tuk berdatangan dan merasakan Begitu kilaunya dan rupawan  Sebuah pulau yang dikenal  Surganya para wisatawan  Di dunia………

Mama

Menjaga sepenuh jiwa t’lah kau lakukan  Ketika 9 bulan ku masih dalam kandungan  Menanti dengan kesabaran t’lah kau tunjukkan  Ketika menunggu saatnya ku melihat dunia  Tangisanku membuatmu tersenyum  Bahkan terkadang menetes air mata  Rasa syukur sering kau lontarkan  Saat ku dalam pelukan  Mama…..begitu mulia menjadimu  Sakitnya mengeluarkanku tak kau rasa  Berjuang hidup dan mati demi ku  Demi si buah hati yang selalu kau tunggu

Tentangmu

Kenangan tentangmu begitu indah  Kebahagiaan yang kau beri pun begitu lekat  Sungguh sulit tuk melupakanmu  Yang jelas- jelas s’lalu ku rindu  Semua tangis tak kan mampu mengembalikanmu Satu yang harus ku tahu  Meski raga t’lah terpisah  Namun bathin dan sukma tetap bersama  Kau kan s’lalu melindungiku  Walau ku tak pernah tau  Dan tak bisa melihatmu  Tenanglah kau disana………  Kan s’lalu ada cinta untukmu  Disetiap nafasku yang berhembus

Tiba Saatnya

Waktu kini t’lah berkata  Perpisahan lah yang terbaik  Meski kehilangan tak mampu di tolak  Namun bahagia lain t’lah tersedia  Sepi menjalani hari tanpamu  Sunyi tanpa sosokmu disini  Andai dapat terulang  Tak kan ku lewati detik demi detik  Menjelang kepergianmu Tuk selamanya……………..  Taukah dirimu betapa sedihnya aku  Saat harus menahan tangis  Ketika jasadmu berada di pelukan  Mata ini sungguh terasa lelah  Tuk menampung semua rasa  Demi dirimu ku lakukan semua  Meski ku tahu tak kan mudah  Tuk menyembunyikannya

Tempat Terindah

Ketika mulut tak lagi bisa bicara Ketika kata tak mampu lagi terucap Ketika mata tak juga bisa melihat Saat itulah tak kan bisa ditebak Indahnya dunia tak bisa terasa Sempurnanya hidup tak bisa terjaga Ketakutan hati mulai terbuka Menjauhkan diri dari ketenangan belaka Sadarilah bahwa hidup tak selamanya Ada yang baru menunggu disana Sesungguhnya mungkin lebih indah Atau bahkan tak pernah terduga Kini….kitalah yang menentukan Pantaskah berada di tempat yang indah Atau justru jauh dari keramaian Dan hanya ada satu perasaan Yaitu Penyesalan………..

Waktu Lama

Aku butuh waktu yang lama, untuk merasakan sesuatu yang tak biasa Aku butuh waktu yang lama, untuk membuka hati yang pernah terluka Aku butuh waktu yang lama, untuk menyadari satu kata penuh makna Dan aku butuh waktu yang lama, untuk meyakini bahwa ini CINTA Tak peduli berapa banyak air mata yang mengalir Berapa banyak cerita yang terlewatkan Berapa lama mata dan hati selalu berbicara tuk kata yang sama Selama itu juga aku akan menanti sosok yang sempurna

Tak Harusnya Ada

Kadang mata bisa tertutup ketika hati tak lagi bicara Menguntai rasa yang sejujurnya tak harus ada Meski coba tertahan dengan balutan perih Namun jiwa berucap sempurna Adakah yang harus terpilih Dengan perbedaan meski tak menyakiti Seindah harapan yang kemudian tak pasti Sebentuk kenangan yang menjauh pergi

Tak Terhilang Luka

Mereka bilang aku gila, karena mengabaikan rasa yang tak terucap kata Mereka bilang aku tega, karena membiarkan cinta menutup mata Mereka bilang aku jahat, karena tak menganggap meski sudah terbaca Namun yang tak mereka ketahui adalah sesungguhnya aku sedang menata hati agar tak kembali terluka