Posts

Showing posts from November, 2012

Bayangmu

Mengapa tiap malam kau hadir Memberi senyuman terindah Mengingatkan sebuah cerita Tentang kebersamaan kita Ku takut semua hanya mimpi Karena kebenaran tak mampu ku gapai Andai kau tahu yang ku rasa Tak kan mampu kau hancurkan Berikan aku kepastian Akan hubungan yang tak menentu Seolah kau menjauh dan pergi Namun kenyataannya kau ada disisi Jangan biarkan ku menerka isi pikiranmu Dan terkadang membuat bingung dihati Yang ku tahu pasti adalah Sorot mata itu memandang dan memperhatikanku

Benarkah rasa ini?

Awalnya ku anggap kau teman biasa Layaknya yang lain tak ada beda Namun mengapa kini aku merasa tak sama Karena sesuatu dihati yang kurasa Aku mulai memikirkan dan memperhatikan Setiap tingkah dan tindakan Memberi komentar ketika tak sejalan Mengajak untuk tak lagi lakukan Mungkinkah ini rasa itu? Benarkah rasa ini untukmu? Atau hanya sekedar sebuah harapan Saat kau datang di waktu yang tepat Jujur ku tak ingin terluka Karena asa yang tak berjawab Meninggalkan pedih dengan kepergian Karena cinta hanya sekedar ucapan Jika ini sebuah kenyataan Yakinkan aku tuk melihatnya Membenarkan semua yang terjadi Dan berjalan bersama dengan pasti

Alat itu Membuatmu Tak Berdaya

Dokter pun memutuskan untuk merawat mama, dan pada jam 15.30 WIB barulah mama keluar dari UDG dan menempati ruang inapnya. Mamaku begitu lemas dan terlihat begitu lelah, ia hanya bisa terbaring di kasur yang mengantarnya ke kamar. Saat itu semua ruangan full dan yang tersisa hanyalah kelas 3 tepatnya di ruang E3, segera ak memasukkan mama ke ruangan itu daripada mama gak mendapatkan tempat untuk beristirahat. Setelah tiba di ruangan, aku tak menyangka jika ruangan tersebut penuh dan terlalu berisik untuk mama. Aku tak ingin mama tak beristirahat, lalu aku memutuskan untuk memindahkan mama ke ruangan lain. Aku pergi ke bagian informasi dan menanyakan ruangan kosong dan awighnam astu ternyata ada ruangan kosong namun kelas VIP. Tabpa pikir panjang aku langsung memindahkan mama ke ruangan itu dan segera ku bayarkan DPnya. Untuk beberapa saat diruangan itu mama bisa beristirahat dengan nyaman tanpa terdengar suara bising tetangga sekitarnya. Keadaannya saat ini masih mengkhawatirkan, t

Ketika Kau Terdiam Lesu...

Hari Jumat datanglah sudah, aku menjalankan aktivitas seperti biasanya mulai dari berangkat ke kantor, mampir di warung mpok min hingga bekerja seperti hari lainnya. Namun ada yang berbeda hari itu ketika ku melihat mamaku tak bergegas ke kantor. Ia mengatakan akan check up ke dokter karena merasa badannya tak enak. Sedikit agak kaget namun ku berusaha menepis semua ke khawatiranku dan membiarkannya sendiri berangkat tanpa didampingi siapapun. Tak berapa lama setelah ia pergi ke dokter untuk memeriksakan dirinya, aku mendapatkan kabar tak sedap. Mamaku ternyata menderita penyakit darah tinggi hingga tensinya mencapai 230/140, lalu ada gula juga, kolesterol dan infeksi kandung kemih. Sontak aku terkejut mendengar semua penyakit mama itu dan memutuskan untuk segera ke rumah sakit menemuinya. Jujur...mendengar kata rumah sakit dan dokter aku sedikit trauma karena pengalaman papaku dulu. Setibanya di rumah sakit, aku langsung menemui mama di UGD.  Mama terlihat lemah dan lesu, mukanya

Air Mata Untuk Bahagiamu

Menjelang detik perpisahan di hari yang dinanti Ku ingin tak ada sesal dalam diri Mengungkapkan semua isi dalam hati Tuk beri kejujuran dan sebuah arti Bukan maksudku tuk beri ragu untukmu Namun disini pun ku tak mampu membendung Jika ternyata rasa ini telah bersemi Semenjak awal kita bertemu Saat ini kau sudah tetapkan hati Memilih bersanding dengan pilihan diri Jangan pernah sesali tuk semua janji Walau ada air mata tuk bahagiamu pasti Pergi dan raihlah impianmu Bersama wanita yang mungkin kau cintai Membentuk sebuah asa di masa depan Kelak kau temukan kesempurnaan sejati

Bagaimana Melupakanmu

Banyak cara ku lakukan tuk jauhkan Kenangan dan kisah yang tertanam Meski hati coba tuk melawan Namun ini sebuah kenyataan Beritahu padaku bagaimana melupakanmu Membuang semua impian akan sebuah kehidupan Menata kembali hancurnya hati Memandang jauh hidup ke depan Memang tak mudah membuang bayangmu Menenggelamkan diri dengan kesedihan Andai saja tak ada perbedaan Mungkin cinta kita menyatu dengan tenang Saat kau memilih tuk lepaskan Ku berharap kau dapat kebahagiaan Meski untuk semua harapan Ada luka yang terpendam

Cinta Yang Tersiakan

Aku mengerti mengapa kau terdiam Mengapa kau selalu menunduk Ketika orang lain coba datang dan menghampiri Memberikan rasa yang sama untuk hati Tingkahmu berubah saat ku dengan yang lain Wajahmu murung saatku tak disisi Inikah cinta yang ku sia-siakan Hanya untuk sebuah pembuktian Terlalu lama untukmu menunggu dan menderita Sedangkan aku tak mampu memberi jawaban pasti Tak ingin lebih ku menyakiti Karena untuk itu aku juga tersakiti Ku simpan semua cerita kini Berlalu dan meninggalkan perjalanan Biarkan menjadi sebuah kenangan Yang pernah kumiliki selama 6 tahun denganmu

Beban Hati

Berakhirnya cerita tak lalu memutuskan cinta Pindahnya haluan hati tak lalu memisahkan kita Kenangan kan selalu ada disetiap langkah Dan setiap mengingatnya hanya ada air mata Ku tak ingin kau tersakiti dengan alasan ini Biarlah penilaianmu berikan beban hati Ku memilih berikan senyum itu untuknya Meski sebenarnya hatiku hancur terperih Senyumnya adalah impianku Tak ingin sedikitpun ku menyiksanya Dan jika semua harus tertebus dengan lukaku Maka biarkan aku yang menderita dan bukan Kalian Maaf jika ku tak sempurna Memberi cinta yang seperti kau harapkan Mendampingimu hingga akhir nanti Memiliki dan menjagamu sepenuh hati

Bahagia Tanpaku

Sesak kini yang ku rasa tanpamu Dengan sebuah pengakuan akan cinta Jantung ini seolah berhenti sejenak Saat kau ucap kata perpisahan Mungkin  jalan yang terpilih adalah kenyataan Menjauh dan menjalani yang baru lebih baik Jangan sesali sebuah rasa yang pernah hadir Karena itulah kita bisa bersama Ada rasa tak ikhlas jika kau membagi cinta Tapi semua itu karenaku yang tak meyakini Memberi kesempatan bahkan menyadari Betapa rasa itu benar tercipta hanya untukku Terlambat tuk merubah sebuah keputusan Yang belum tentu dapat ku berikan sebuah kepastian Sudah saatnya kau bahagia tanpaku Meski ku tahu sulit tuk menghapus semua

Kecewamu Karenaku

Jika saja tak kau ungkap semua rasamu Terpendam dan berlalu bersama harapan Mungkin ku tak kan tersiksa Oleh rasa bersalah dan sebuah kebohongan Tahukah kau jika ku disini pun terluka Keadaan yang membuat kita berpisah Pilihan yang membuatku menyakitimu Sejujurnya tak ingin ku lihat tangis itu Setelah kau ungkap kecewamu justru karenaku Membuatku semakin terpuruk dan menyesal Bukan inginku seperti yang kau lihat Keadaan yang memaksa tuk tak berpihak Maaf...untuk waktu yang terbuang selama ini Tak kusadari jika cinta dan kasih itu nyata Meninggalkan sebuah cerita terindah Untukmu dan aku yang pernah bersama

Dear Sahabatku

Dear Sahabatku, Begitu banyak waktu yang telah kita lalui bersama, baik siang maupun malam Begitu banyak rasa yang kita hadirkan bersama baik suka maupun duka Begitu dalam rasa persaudaraan kita hingga saat ini pun masih tak ada yang berubah  Dear Sahabatku, Kini….kau telah mengambil keputusan penting dalam hidupmu Memilih pasangan hidup yang akan mendampingimu sampai tua nanti Menjalani kehidupan barumu dengan segala macam perubahan Dan sungguh aku merasakan kehilangan Dear Sahabatku, Hanya ini yang bisa ku berikan sebagai tanda sebuah ikatan Makna dari yang ku berikan semoga kalian tak terpisahkan Ku ingin kelak suatu hari nanti jika aku yang mengalami proses ini Kamu gunakan sebagai arti persahabatan dan persaudaraan Pesan dariku…  Semoga kamu menjadi keluarga yang bahagia, sakinah, Mawadah dan Warohmah bahkan hanya maut yang mampu memisahkan kalian berdua. Amiiiiinnnn………………………..

Sebatas Keinginan

Kebersamaan kita mengukir cerita Bertahun lamanya memendam rasa Saat ingin diungkap tapi sudah terlambat Kini cintamu sudah tertambat Salahku memang yang tak beri kesempatan Menunda rasa yang selama ini juga ku inginkan Menutup hati agar tak menjadi nyata Dan sekarang semua menjadi penyesalan Maaf jika ku bohongi diri Membuang cinta yang ternyata telah ada Menolak sosok yang selama ini menjadi pegangan Memutus hubungan hanya karena kesalah pahaman Kini...saat ku ingin membuka pintu Kau telah menutup dan memilih yang baru Meninggalkan harapan di masa lalu Tuk membangun kehidupan dengan pilihan hatimu Kehilangan...itu yang kurasakan Sosok hangat yang selalu melindungi Menjaga dan memberikan kasih Meski sekarang hanya sebatas keinginan