Alat itu Membuatmu Tak Berdaya

Dokter pun memutuskan untuk merawat mama, dan pada jam 15.30 WIB barulah mama keluar dari UDG dan menempati ruang inapnya. Mamaku begitu lemas dan terlihat begitu lelah, ia hanya bisa terbaring di kasur yang mengantarnya ke kamar. Saat itu semua ruangan full dan yang tersisa hanyalah kelas 3 tepatnya di ruang E3, segera ak memasukkan mama ke ruangan itu daripada mama gak mendapatkan tempat untuk beristirahat.

Setelah tiba di ruangan, aku tak menyangka jika ruangan tersebut penuh dan terlalu berisik untuk mama. Aku tak ingin mama tak beristirahat, lalu aku memutuskan untuk memindahkan mama ke ruangan lain. Aku pergi ke bagian informasi dan menanyakan ruangan kosong dan awighnam astu ternyata ada ruangan kosong namun kelas VIP. Tabpa pikir panjang aku langsung memindahkan mama ke ruangan itu dan segera ku bayarkan DPnya.

Untuk beberapa saat diruangan itu mama bisa beristirahat dengan nyaman tanpa terdengar suara bising tetangga sekitarnya. Keadaannya saat ini masih mengkhawatirkan, tensinya masih naik turun, kepalanya masih pusing dan badannya masih terlihat lemas. Kemarin saat aku menjenguknya, aku melihat ada sebuah alat yang dipasang ditubuhnya. Ya..alat itu adalah mengontrol tensinya. Sungguh tak tega melihat mama terbaring dengan infusan dan alat yang kurasa sangat menyiksanya.

Alat itu sungguh membuatmu tak berdaya ma...kau semakin terlihat lemah. Tapi ku yakin jika kekuatan itu masih ada didalam diirimu, kekuatan untuk sembuh dan melawan semua penyakitmu agar bisa kembali ke rumah. Ku hanya ingin berkata " Senyuman itu masih ku rindukan dan Kehadiranmu masih ku butuhkan".

Comments

Popular posts from this blog

Cinta (penipuan) Berkedok Pelayaran

Leboy..

Pura Kawitan "Arya Pengalasan" Lampung