Umbul Jumprit, Temanggung
Kamis, 13 April 2017, saya dan keluarga pergi ke Klaten, Jawa Tengah. Niat utama kami memang untuk bertirta yatra mengunjungi beberapa pura yang ada di Klaten. Dibantu oleh bu Tumini, teman mama yang asalnya memang dari Klaten, kami berangkat menggunakan bus Rosalia Indah. Jadwal keberangkatan seharusnya jam 14.00 WIB, namun karena kondisi jalanan yang mengalami kemacetan parah akibat libur panjang, akhirnya kami baru bisa berangkat jam 15.50 WIB. Dan kami pun merasakan kemacetan ini, benar-benar macettoooss......
Setelah menempuh perjalanan panjang, kami tiba di Klaten pukul 07.00 pagi. Kami langsung bebersih di toilet terminal sambil menunggu driver yang menjemput karena kami harus melanjutkan perjalanan menuju Temanggung. Sesaat kemudian, drivernya sudah datang. Namanya Wisnu, orangnya manis, ramah, mudah akrab, lucu dan menyenangkan. Selama 2 hari ini, dialah yang akan megantarkan kami. Kami pun segera berangkat menuju Temanggung.
Sepanjang perjalanan, mas wisnu ini terlihat asyik dan nyantai saat mengemudikan kendaraan. Dia juga rame sehingga membuat perjalanan terasa tidak membosankan. Selalu saja ada hal lucu yang dia ceritakan. Setelah menempuh perjalanan kira2 3 jam setengah dengan rute Klaten-Jogja-Magelang-Temanggung, tibalah kami di tempat tujuan. Iyaa... tujuan kami adalah Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo.
Lokasi umbul ini ada diatas lereng Gunung Sindoro. Udaranya sejuk, pemandangan sekeliling masih asri dan hijau, terdapat beberapa Candi juga disekitaran lereng gunung ini. Setibanya di Jumprit, kami disambut dengan beberapa ekor kera yang sudah menunggu di pintu utama. Bedanya kera disini dengan di Bali adalah, kera disini cukup jinak dan tidak mengganggu asalkan tidak diberi makanan.
Masuklah kami ke lokasi utama, yaitu Umbul Jumprit. Ternyata tempat ini merupakan tempat mata air suci yang tak pernah habis meskipun musim kemarau tiba. Didalamnya terdapat sebuah petilasan atau tempat pertapaan yang konon dipake Eyang Jumprit selama 40 hari lamanya sebelum akhirnya beliau menghilang. Dibawah lokasi Umbul ini, terdapat makam Eyang Jumprit. Tempat ini juga biasanya digunakan para Budha/Biksu untuk mengambil air suci. Disini juga ada juru kuncinya juga lho.....
Sebaiknya, sebelum mengambil air suci atau hanya sekedar membasuh diri, berdoalah terlebih dahulu. Konon katanya air ini memiliki banyak khasiat yaitu, menyembuhkan penyakit, yang belum bertemu jodoh maka dimudahkan jodohnya, awet muda, diberikan keberkahan, dan masih banyak lagi. Jika ingin mengambil air suci, maka ambilah di kolam posisi sebelah kiri dari petilasan. Sedangkan jika hanya untuk mencuci muka dan membasuh diri, maka basuhlah dengan air yang ada di kolam sebelah kanan.
Konon mitosnya adalah setelah membasuh diri di Umbul Jumprit, maka jika ingin permohonannya terkabul harus memberi makan monyet yang ada di area sini. Tapi yang namanya jinak, tetep aja klo dikasih makanan ini kumpulan monyet pada langsung mendekat dan menyerbu....hahahaa.... Setelah selesai disini, kami pun melanjutkan perjalanan ke Candi Pringapus.
Comments
Post a Comment