Kalahnya Benteng Jakarta dari Kuda SARA
Kemarin, bumi pun menjadi saksi. Lahirnya sebuah pemimpin baru atau tetap dengan pemimpin lama.
Namun rupanya langit tak bersahabat dengan hasil penghitungan suara.
Paslon 3 mengungguli lawannya, namun masih hasil sementara.
Dan ketika paslon 3 dan teamnya bersorak ramai, langit pun menangis.
Menurunkan air yang seolah menetes dari matanya.
Hujan deras mengguyur Jakarta.....
Inikah tanda bahwa Langit dan bumi pun tak terima...???
Jujur, saya pun ikut kecewa dan sedih meskipun saya bukan warga Jakarta. Saya sedih karena tidak ada lagi pemimpin yang berani tegas pada koruptor, berani lantang pada mafia, bekerja nyata untuk warganya, bahkan rela tak menikmati kekayaan yang didapat asalkan warganya bahagia menerima hak yang sama.
Pemimpin yang jelah terbukti bersih, justru kalian tendang, kalian hina, kalian caci. Tapi apakah dia membenci?? nyatanya tidak...dia tetap berusaha menunaikan tugasnya disisa masa baktinya....demi siapaa???.... ya demi warga Jakarta yang dicintainya tapi tidak sedikitpun mencintainya.
Bukan berarti saya mengatakan calon pemimpin yang baru ini tidak baik. Hanya saja mereka baru menyodorkan janji dan belum terbukti. Namun rupanya masyarakat terlena dengan janji yang disampaikan saat kampanye, isu SARA yang masih hangat dilambungkan ke atas bercampur dengan politik adu domba.
Semoga jika memang ini yang terbaik, pemimpin baru bisa amanah dan memenuhi semua janji yang disampaikan pada warganya. Semoga isu SARA juga tidak terus menghinggapi kehidupan politik di Indonesia. Jagoannya sudah menang, harusnya kalian tenang. Kini warga Jakarta hanya menanti realisasi dari janji-janji.
Jangan
sesalkan apapun hasilnya kelak di Jakarta, karena kalian sudah memilih
dengan hati, maka nikmatilah. Lebih baik, lebih maju, lebih buruk atau
lebih mundur nantinya, itulah pilihan kalian semua warga Jakarta.
Berikut adalah surat terbuka dari Ahok yang bagi saya cukup menyentuh dan menyayat hati. Silahkan yang tidak setuju, tafsirkan sendiri sesuka hati.
SURAT dari AHOK buat ANDA
Lima tahun menjadi orang keturunan
dan menjadi Kristen di negeri yang besar ini, bukanlah perkara mudah.
Apalagi menjadi seorang gubernur dengan status minoritas dari lahir.
Selama 5 tahun menjadi pelayan publik, diri ini tidak pernah menikmati
gelimangan harta layaknya pejabat-pejabat yang sudah-sudah. Jangankan
harta, sedikit rasa hormat pun saya tidak dapat, malah caci maki, sumpah
serapah, bahkan ancaman pembunuhan yang saya dapat.
Apa yang sudah saya lakukan? Apakah saya menindas mereka? Apakah saya membunuh mereka?
Saya hanya menjalankan amanah yang diberikan kepada saya dan memastikan
semua orang mendapatkan porsi yang adil untuk hidup di kota ini.
Selama 5 tahun ini juga ada hal-hal yang aneh, ketika saya menegur para pencuri, saya dituduh kasar.
Ketika saya menindak para mafia tanah, saya dituduh kong kalikong dengan pengusaha. Aneh...!
Saya juga manusia biasa layaknya Anda, mempunyai kekurangan. Jika nanti
saya tidak terpilih saya, ya, sudahlah, toh itu juga hak mereka untuk
mendapatkan orang yang lebih baik dari saya, yang terpenting, saya sudah
menjalankan tanggung jawab saya sebagai warga negara.
Jikalau
hakim nanti memutuskan saya bersalah dan dipenjara, ya, saya harus
menjalani hukuman saya. Jika semuanya sudah selesai, mungkin saya akan
meninggalkan negeri ini mencari penghidupan yang baru di luar, mungkin
orang di luar lebih menghargai kerja dan usaha saya, walaupun sedikit,
tetapi tak apalah, yang terpenting mereka menghargai kerja saya.
Setidaknya selama 5 tahun ini, saya rasa cukup untuk menjadi bekal saya
untuk memimpin organisasi atau pun perusahaan yang ada di luar negeri.
Jujur saja, saya lelah. Saya juga sama seperti Anda semua, menginginkan kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia.
Tetapi satu yang Anda perlu tahu, kebahagiaan terbesar yang saya
inginkan adalah membantu Anda mendapatkan hak yang sudah sepantasnya
menjadi milik Anda sebagai sesama warga dari negara tercinta ini.
Di akhir kata, jika saya pada nantinya tidak terpilih, saya mengucapkan
terima kasih atas dukungan dan kerja samanya untuk Anda semua, yang
telah membantu saya dalam menjalankan tugas saya sebagai pelayan publik
selama 5 tahun ini.
Jika nanti saya terpilih lagi, saya berusaha lebih baik dari sebelumnya dalam melayani Anda.
Terima kasih.
AHOK
Comments
Post a Comment