Trip to Balekambang, Jatimpark 2 dan Bromo Part III
Setelah tiba di pemberhentian pertama/post pertama, kami sempat memejamkan mata sesaat sebelum menuju kawah pananjakan atau yang sering dikenal sebagai tempat melihat matahari terbit (sunrise). Setelah melewati post pertama, kami melanjutkan dengan menggunakan mobil jeep yang telah disewa. Supir jeep tersebut masih muda dan mungkin usianya jauh dibanding gue tapi hebatnya dia sudah menikah dan punya anak satu. Sedangkan gue, boro2 nikah...pacar aja belum pasti....hahahhaaa..curcooll cynn....
Back to story,,, kami pun bergegas menuju lokasi pertama yaitu bukit pananjakan. Sayangnya karena musim liburan, bukit pananjakan sudah penuh sesak dengan turis domestik lainnya. Karena lokasinya penuh, supir jeep kami menyarankan untuk melihat sunrise dibukit cinta saja, tidak jauh dari bukit pananjakan. Karena hari masih terlalu pagi, si supir menyuruh kami menunggu beberapa saat didalam mobil hingga waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Setelah tepat pukul 05.00 WIB, kami melanjutkan perjalanan dengan menanjak ke bukit cinta. Sumpaaahhh...pemandangannya dari sana indah banget, matahari begitu malu-malu saat mau keluar dari peraduannya. Udara pagi itu juga cukup dingin.
Setelah puas melihat sunrise dari bukit cinta, kami pun turun dan melanjutkan ke destination berikutnya yaitu Savanah atau bukit teletubbies. Melintasi lautan pasir yang indah, kami pun sangat menikmati perjalanan ini. Sesaat tiba di lautan pasir, kami menyempatkan diri untuk berfoto-foto ditemani oleh si mas jeep. Dengan setianya dia bersedia mengambilkan gambar kami semua. Gue seneng sama si mas jeep, dalam artian cara dia bawa mobil itu lumayan safety and then dia juga cukup ramah dan sabar saat mengajak kita berkeliling. Pokoknya mantaaabbb deh...
Setelah dari bukit teletubbies, kami diajak ke pasir berbisik. Benar saja pasir ini seolah mengeluarkan desahnya saat disentuh oleh angin. Lokasi ini juga pernah dibuat syuting deh klo gak salah....Seperti biasa, foto-foto lagiiii.... Lokasi utama dari berkeliling di Bromo ini adalah kawahnya. Jarak dari parkir mobil ke kawah itu sekitar 2,5 KM. Dengan medan yang berisikan pasir, ditambah harus menaiki anak tangga yang sangat banyak, gue rasa kami akan kelelahan kalau harus memaksakan diri naik ksana, terlebih sebelumnya kami sudah berjalan2 seharian di Jatimpark.
Ada satu tempat yang seolah menarik gue untuk datang kesana, yaachh...Pura di Bromo. Gue agak lupa nama puranya, tapi yang paling penting adalah gue bisa nangkil dan bersembahyang disana. Awalnya gue agak hoples saat tau pintu masuknya terkunci, namun karena niat gue yang bulat ditambah emang rejeki gue kali yaa...akhirnya gue ketemu bapak penjaga disana. Langsung aja gue tanya ke bapak itu, "sugra jik...tiang bisa masuk ke dalam, tiang mau sembahyang.." dan si bapak pun menjawab "inggih...silahkan, mari bapak antar.." Aseeiiikkk......gue berhasil masuk dan sembahyang. Dan kalian semua tahu apa yang gue rasakan didalam..? Auranya itu sangat kuat sampai-sampai gue netesin air mata karena merasa sangat kecil dihadapan-Nya. Tak lupa gue sebut nama kedua orang tua dan saudara2 gue lainnya. Gue berharap suatu saat nanti, kami bisa berkunjung kesini dengan personil yang lengkap.
Setelah selesai sembahyang, gue langsung kembali ke mobil jeep yang sudah menunggu diparkiran. Saat dalam perjalanan, gue sempet ditawarin naik kuda untuk mencapai kawah Bromo dengan harga Rp.50.000,- tapi gue menolak karena sudah lelah sekali. Kami pun langsung kembali menuju pos awal dan perjalanan mengelilingi Bromo pun selesai. Kami berpamitan kepada mas jeep sekaligus mengucapkan terima kasih atas layanannya. Kami pun juga memberikan sedikit uang lelah untuk si mas jeep. Tepat pukul 10.00 WIB, kami kembali menuju Malang dengan Mas Ferry si driver kami, liburan kami pun berakhir sudah...byee Bromo....
Comments
Post a Comment