3 Pulau (Onrust, Cipir, Kelor)
Heyy
gengss, gue mau berbagi cerita neh tentang perjalanan gue dan saudara2 ke 3
pulau / trip one day (Onrust, Cipir, dan Kelor) yang letaknya masih ada dalam
deretan kepulauan seribu. Dimulai dari perjalanan dari rumah menuju dermaga
muara kamal. Awalnya gue dan sodara berniat untuk naik taksi dikarenakan
infonya disana tidak ada parkiran mobil. Tapi setelah sebelumnya gue sempet
nanya sama temen gue yang udah pernah ksana, nyatanya ada kok parkiran mobil di
pekarangan rumah warga dan biaya retribusinya sekitar Rp. 5000,- s.d Rp.
10.000,-.
Akhirnya
kami memutuskan untuk bawa kendaraan saja, kami berangkat dari rumah sekitar
pukul 05.00 WIB dengan alas an takut kemacetan, belum tahu benar posisi meeting
pointnya, plus takut ditinggal rombongan alias voucher tripnya hangus. Setelah
memasuki jalan tol, ternyata jalanan sangat lengang sekali dan kami pun tiba
dilokasi sekitar pukul 05.42 WIB sedangkan meeting pointnya jam 07.00-08.00
WIB. Niat bangeeet kan kitaahhh….hehee
Karena
merasa masih kepagian datangnya, dan kebetulan juga belum pada sarapan,
akhirnya kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu disekitaran GOR Kamal.
Pilihannya jatuh pada lontong sayur karena kami rasa paling menarik rasanya
untuk breakfast. Setelah selesai, kami pun melanjutkan perjalanan menuju
dermaga kamal. Belum sampai disana, kami sudah ditawarkan parkiran. Tanpa pikir
panjang kami pun mengiyakan tawaran itu, dan akhirnya kami memarkirkan mobil
didepan pekarangan rumah penduduk.
Saat di Kapal |
Gue
kira dari parkiran sudah deket menuju dermaganya, nyatanya kami harus berjalan
kaki terlebih dahulu dan melewati tempat pelelangan ikan plus bonus ada
genangan air semata kaki yang cukup membuat basah kaki kami. Hahaha….dinikmati
sajalah, meskipun setelah sampai rada tercium amis dibagian kaki akibat
genangan air tadi. Kata temen gue, orang2 yang hidupnya disekitaran laut atau
pantai emang punya sifat tempramen tinggi. Emang terbukti siih.
Kasus
yang pertama, pas kami lagi jalan menuju dermaga, ada tukang ojek nanya “udah
pada punya kapal buat nyebrang belum?” lalu gue mengangguk tanda sudah
mengiyakan, tapi gak lama tuh tukang ojek ngomong lagi gini “pada budek banget
ya orang ditanya”, nah denger dia ngomong gt, gue kesel banget, gue jawab aja
dengan nada tinggi “udaaahh abang…udaaahhh” dan si tukang ojek pun langsung
menjawab “iyaaa…iyaaa…iyaaa”.
Trus
kasus yang kedua adalah, saat gue mau ke toilet. Biasanya kan klo toilet, kotak
uangnya pasti ga jauh dari toiletnya. Nah di dermaga ini, kotak toiletnya ada
di depan sendiri deket tukang ojek. Lah gue pas keluar toilet, reflex dunk
nyariin kotaknya sambil jalan. Eh… tau2 ada abang2 ngomong “neng…main lewat
aja, bayar dulu…emang ga ada air ya disana..?” laahh denger gitu gue jawab aja “iya
neh bang, ga ada air makanya nyari kesini.” Trus dia bilang lagi “bayar dulu
baru jalan…” trus gue jawab lagi “iya ini mau bayar…sabar napa… daritadi juga
dicariin kotaknya dmn”
Akhirnya
berangkat juga gue dan rombongan ke Pulau. Pulau pertama yang dituju adalah
Pulau Onrust. Di pulau ini terdapat bangunan sejarah bekas asrama orang-orang
yang akan naik haji jaman dulunya. Disini juga ada pemakaman dan makam yang
disakralkan. Terdapat museum dan penjara juga. Aura disini kenceng banget…..
Lanjut
yang kedua adalah Pulau Cipir. Di pulau ini ada bangunan yang berbentuk seperti
alat kelamin pria dibagian depan pulau. Tempat ini juga dikelilingi sisa-sisa
bangunan sejarah yang telah runtuh. Ada juga mercusuar tinggi dan 2 buah meriam
ditepi pantainya. Dan biasanya tempat ini dipakai untuk mancing. Ada jembatan
panjang, bagus untuk background foto.
Pulau ketiga adalah Pulau Kelor. Berhubung cuaca tidak mendukung dan ombak sangat tinggi, kapal pun tidak bisa mendarat dipulau. Jika dipaksakan, takutnya nanti kami malah tidak bisa kembali ke daratan. Akhirnya guide kami memutuskan untuk mengelilingi pulau ini saja sekalian mengambil gambar. Setelah puas, kami segera kembali ke dermaga dan perjalanan hari ini pun selesai.
Namun
saat mau pulang menuju parkiran mobil dan matahari sangat menyengat sore itu,
saya memutuskan menggunakan kaca mata hitam. Tiba2 dari dalam pasar ikan, ada
abang2 yang nyeletuk “ngapain tau pake kacamata, gaya banget”… hahhaaa…. Gue Cuma
berhenti dan melihat siapa orang yang ngomong gt. Gue ga nanggapin karena
ternyata emang orang bawah ya beda level sama saya. Bukan maksud merendahkan,
tapi sebel juga saya diusik terus, lah orang saya juga gak pernah usik kalian
kok.
Udah
gitu yang lebih ancurnya orang sini adalah, saat saya mau bayar parkiran mobil.
Si tukang parkir minta 50 ribu. Busyeeettt dah bang….mahal amat ya parkir disini.
Ini minta apa getok sih…hahhaaa…. masa 10 x lipat dari harga normal. Ga keabisan akal, adek gue nawar jadi 20 ribu,
eh dia malah sewot sendiri dan ga mau. Daripada ambil pusing, dan takut mobil
kami dikerjain, terpaksa ya dibayar saja. Ikhlas ga ikhlas sih, tapi yasudahlah
biar jadi rejeki buat si bapak.
Comments
Post a Comment